Kamis, 01 Mei 2014

Jenis-Jenis Kanker Ini Rentan Menyerang Pria

Saat ini, kanker menjadi momok menakutkan bagi orang di seluruh dunia. Berikut beberapa jenis kanker yang rentan menyerang kaum pria dan harus diwaspadai.

Semakin bertambah usia saya semakin sadar akan penyakit, salah satunya kanker. Kanker menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang di seluruh dunia. Jujur hal itu membuat saya takut, apalagi ada keluarga dan teman-teman dekat saya yang telah didiagnosa mengidap kanker. Berat melihat mereka berjuang melawan rasa sakit dan melalui hari-hari penuh stress. 

Seperti yang dilansir dari health.kompas.com, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC) memprediksi bahwa akan terjadi lonjakan penderita kanker sebesar 300 persen di seluruh dunia pada tahun 2030. Dari jumlah tersebut, 70 persennya berada di negara berkembang seperti Indonesia. 

Sebagai seorang pria berusia 30-an, saya sendiri berisiko terkena kanker. Apalagi semakin saya belajar, semakin saya memahami ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker. Ada pula langkah-langkah pencegahan yang dapat diakukan. 

Jenis-jenis Kanker yang Rentan Menyerang Pria: 
• Kanker Paru-paru: Kanker ini paling banyak menyerang pria. Seperti yang dilansir dari bbc.co.uk, menurut penelitian kanker yang dilakukan lembaga kesehatan dunia WHO, dari 14 juta penderita kanker di seluruh dunia, 1,8 juta di antaranya (sekitar 13%) adalah penderita kanker paru-paru. Lebih dari 80 persen, kasus kanker paru-paru di seluruh dunia disebabkan oleh tembakau. 

Bahan-bahan berbahaya dalam rokok merusak sel paru-paru. Lama kelamaan, sel-sel kanker tumbuh dan berkembang dalam jaringan dan dinding alveolar. Gejala umum kanker jenis ini, batuk terus-menerus, kehilangan berat badan tanpa sebab jelas, dan rasa nyeri di dada. 

• Kanker kolon dan rektum adalah tumor yang berkembang di dinding bagian dalam usus besar. Gejala umumnya perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit untuk jangka waktu panjang. Ada juga gejala lain, sakit perut dan kadang-kadang ada darah dalam tinja . Selain itu terjadi penurunan berat badan yang tak terduga. 

• Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di prostat. Kelenjar berukuran sebesar kenari di bawah kandung kemih dan di depan rektum (anus) pria ini berfungsi menghasilkan sperma dan air mani. Penyakit ini datang tanpa gejala khas, tapi biasanya penderita kanker prostat mengalami pembesaran pada prostat dan menimbulkan rasa sakit. Pria berusia lebih dari 50 tahun sangat rentan terkena kanker prostat. Deteksi dini merupakan cara yang paling penting menanggulangi penyakit ini. 

• Kanker kandung kemih tumbuh di dalam kandung kemih menyebabkan seseorang kesulitan buang air kecil dan merasa nyeri. Gejala lainnya, terjadi perubahan warna urin, warna berubah coklat gelap atau keluarnya gumpalan darah pada urin. Kanker ini biasanya 3 kali lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita. 

• Kanker Kulit: Sebagian besar kanker kulit disebabkan oleh paparan ultraviolet atau sinar matahari. Bintik-bintik di kulit yang terlihat normal di kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher, dada, lengan, tangan dan kaki, biasanya jika tumbuh dalam ukuran besar berpigmen gelap atau mulai berdarah adalah tanda-tanda bahwa Anda mungkin memiliki kanker kulit. 

Jangan Abaikan Sinyal-sinyal di Tubuh 
Jika Anda merasakan sesuatu yang “aneh”, seperti rasa sakit dan benjolan aneh pada tubuh, rasa nyeri di dada, dan batuk yang tak kunjung sembuh. Jangan menunggu terlalu lama untuk mengambil tindakan. 

Saya mengerti, mungkin Anda merasa takut untuk memeriksakan diri ke dokter. Namun, jika hanya menunggu rasa sakit sembuh dengan sendirinya bukanlah keputusan tepat. Kanker memang penyakit yang menakutkan, jadi wajar jika Anda merasa takut. 

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit kanker: 
• Waspada: Dengan mencari tahu tentang penyakit kanker dan membaca artikel mengenai penyakit ini dapat meningkatkan kewaspadaan Anda. Berbicara dengan teman Anda, dokter, ahli penyakit kanker, atau mengidap kanker bisa menjadi pengalaman berharga. 

• Informasi: Diperiksa oleh dokter yang tepat dan menjalani tes yang tepat . Carilah informasi tentang dokter yang dirasa tepat jika Anda ingin memperoleh pandangan kedua (second opinion). 

• Mengubah Kebiasaan buruk: Menghindari faktor risiko dengan mengubah gaya hidup yang buruk, seperti berhenti merokok dan mengurangi konsumsi makanan yang tidak sehat. Hal itu mungkin sulit, tetapi percayalah hal itu mengubah hidup Anda. 

• Olahraga: Setidaknya berolahraga 3 kali seminggu. Biarkan tubuh Anda bergerak sehingga dapat aliran darah di tubuh lebih lancar. 

• Kurangi stres: kadar kortisol dari stres juga dapat menjadi penyebab kanker. Oleh karena itu, dengan mengurangi tingkat stres, Anda dapat menurunkan risiko terkena kanker. 

• Istirahat cukup: Tidurlah dengan cukup, yaitu 8 jam sehari. Menjaga keseimbangan hidup antara pola kerja dan istirahat sangat penting. Untuk mengetahui apakah pola hidup dan kerja Anda sudah seimbang, cek melalui kalkulator ini. 

Periksa dan Deteksi Dini 
Deteksi dini dan cek adalah kunci untuk mencegah kanker. Ketika kanker terdeteksi di tahap awal (tahap 1-2 ), maka kanker masih dapat diobati secara efektif melalui obat-obatan, operasi mikro, dan prosedur lainnya. 

Tapi, setelah kanker mencapai tahap berikutnya (tahap 3 -4) dan sudah menyebar, kondisi itu menjadi sangat sulit untuk disembuhkan. Kesempatan bertahan hidup lebih rendah. Oleh karena itu, sebelum terlambat, periksakan diri Anda sedini mungkin ke dokter. Untuk mengetahui seberapa besar Anda berisiko terkena kanker, silakan gunakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar