Minggu, 08 Desember 2013

penggunan CT-Scan



BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
CT atau CAT- Scan merupakan alat kedokteran yang digunakan untuk menampilkan gambar penampang tubuh yang dideteksi menggunakan sinar X-Ray dengan bantuan komputer. Gambar-gambar yang dihasilkan memungkinkan seorang ahli radiologi untuk melihat bagian dalam tubuh pasien. CT scan sering digunakan untuk mengevaluasi otak, leher, tulang belakang, dada, perut, panggul, dan sinus. Alat ini telah menjadi prosedur yang lazim dilakukan dalam dunia kedokteran.
CT-Scan telah merevolusi bidang medis karena memungkinkan dokter untuk melihat penyakit di masa lalu, yang sering kali ini hanya bisa ditemukan di meja operasi atau proses otopsi. CT-Scan adalah pemeriksaan yang non-invasif, aman, dan ditoleransi dengan baik. Hal ini memberikan hasil tampilan yang sangat rinci pada beberapa bagian tubuh.
Penggunaan CT-Scan yang semakin marak dalam dunia kedokteran, mendorong penulis untuk mengetahui lebih dalam bagaimana prinsip kerja dan pengaplikasian ilmu fisika dalam alat tersebut serta dampak yang diberikan dalam jangka panjang penggunaan.

2.      Perumusan Masalah

Dasar dari makalah ini ada pada penerapan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Dari dasar inilah, maka masalah yang dirumuskan adalah “Bagaimana penerapan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari serta dampak apa yang dapat dihasilkan dari penggunaan alat yang dikembangkan dengan konsep tersebut?”.

3.      Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, penulis membatasi masalah tersebut menjadi “Penerapan Konsep Fisika dalam Penggunaan CT-Scan”. Pada bagian pembahasan, akan dikupas masalah cara kerja alat tersebut serta dampak apa saja yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan jangka panjang. Hal ini bertujuan untuk mempersempit cakupan analisis makalah sehingga tujuan penulisan dapat tersampaikan kepada pembaca.


4.      Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini secara garis besar terangkum dalam 4 point, di antaranya yaitu:
a.       Menjelaskan definisi CT-Scan
b.      Memaparkan prinsip kerja CT-Scan dan prosedur penggunaannya.
c.       Menunjukan konsep fisika dalam cara kerja CT-Scan
d.      Mengetahui dampak positif dan negatif yang dihasilkan dari penggunaan CT-Scan

5.      Metode analisis
a.       Studi literatur
Mencari data untuk memperdalam materi makalah ini yang dapat dilakukan melalui buku bacaan, jurnal, artikel media massa, dan internet. Studi ini dilakukan tidak hanya mengacu pada satu sumber saja melainkan dielaborasikan serta diperkuat dengan sumber-sumber lainnya sehingga melatih daya berfikir kritis penulis. Pencantuman sumber pustaka merupakan kegiatan legal yang tidak boleh terlupakan agar tidak menimbulkan cap sebagai seorang penjiplak.

















BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori
Computerized Tomography Scanning atau yang lebih di kenal dengan nama CT-scan mempunyai prinsip kerja yang sama dengan rontgen, yaitu menggunakan sinar-X. Perbedaannya terletak pada gambar yang dihasilkan, dan juga cara kerjanya. Sinar-X mempunyai sifat tidak dibelokkan oleh medan listrik dan magnet serta mempunyai daya tembus yang sangat besar terhadap suatu benda. Karena itu sinar-X digunakan dalam alat-alat medis untuk melihat kenampakan tubuh manusia dan memeriksa kelainan dalam tubuh manusia yang tidak bisa di lihat dengan mata telanjang.

2.2 Pengertian CT-scan
Ada banyak pengertian mengenai CT-Scan, di antaranya:
a.       Tomography (CT) adalah sinar-X dengan menggunakan teknik tomografi dimana berkas sinar-X menembus bagian tubuh pasien dari berbagai arah. (Marthis Prokap and Michael Galanski, 2003 Chapter 1, P : 2)
b.      CT ( Computed Tomography ) merupakan alat diagnostik sinar-X dengan metode tomografi transversal yang akan menghasilkan gambaran irisan melintang dengan hasil tampilan dalam skala algorithma. (Grey Scale dan J.Alexander)
Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan, yaitu:
a.       Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses
b.      Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark
c.       Brain contusion
d.      Brain atrofi
e.       Hydrocephalus
f.       Inflamasi
Berikut ini merupakan istilah-istilah lain dari CT-Scan yang biasa digunakan, di antaranya:
a.       Computed / Computerized Tomography (CT)
b.      Computed Axial Tomography (CAT)
c.       Computerized Aided Tomography
d.      Computerize Transverse Axial Tomography (CTAT)
e.       Recontructive Tomography (RT)
f.       Computed Transmission Tomography (CAT)
g.      Pada akhirnya, ditetapkan oleh "Radiology and American Journal of Roentgenology" dengan istilah Computed Tomography (CT)

2.3 Sejarah Perkembangan CT-Scan
a.       Tahun 1917 , J.H. Radon melakukan transformasi radon, gambar dari objek yang tidak diketahui dapat digambarkan dari proyeksinya
b.      Tahun 1963 , A.M. Cormack mulai mengembangkan teknik untuk menentukan distribusi penyerapan tubuh manusia
c.       Tahun 1972 , G.N. Hounsfield dan J. Ambrose menghasilkan gambaran CT pertama kali untuk keperluan klinis
d.      Tahun 1974, 60 unit CT terpasang untuk pemeriksaan kepala
e.       Tahun 1975 , First Whole Body scanner in clinical use. Untuk pertama kalinya CT-Scan dapat digunakan untuk pemeriksaan seluruh tubuh
f.       Tahun 1979 , Hounsfield dan Cormack dianugerahi hadiah nobel
g.      Tahun 1989, diperkenalkannya Spiral CT
h.      Tahun 1998, diperkenalkannya Multislice CT
i.        Tahun 2000, lebih dari 30000 clinical CT Installations




2.4 Prinsip Kerja CT-scan
Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua di antaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga titik, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5 menit.

2.5 Prosedur
Adapun prosedur yang biasanya dilakukan sebelum memulai pemeriksaan melalui CT-Scan, yaitu:
a.       Posisi pasien harus dalam keadaan terlentang dengan tangan terkendali
b.      Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner
c.       Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan
d.      Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit
e.       Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer
f.       Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protective lead approan
g.      Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pemeriksaan tersebut, yaitu:
a.       Observasi keadaan alergi terhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 50 mg
b.      Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung
c.       Ukur intake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang eliminasinya selama 24 jam
d.      Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter bila terjadi hal tersebut pada pasien.

2.6 Konsep Fisika dalam CT-Scan
Sinar-X merupakan salah satu dari aplikasi gelombang elektromagnetik yang menjadi sebuah fenomena yang ditemukan oleh Roentgen pada laboratoriumnya. Sebuah fenomena yang kemudian menjadi awal pencitraan medis (medical imaging) Penemuan ini juga menjadi titik awal perkembangan fisika medis di dunia, yang menkonsentrasikan aplikasi ilmu fisika dalam bidang kedokteran.
Citra atau gambar yang dihasilkan dari sinar-X ini sifatnya adalah membuat gambar 2 dimensi dari organ tubuh yang dicitrakan dengan memanfatkan konsep atenuasi berkas radiasi pada saat berinterakasi dengan materi. Gambar atau citra objek yang diinginkan kemudian direkam dalam media yang kemudian dikenal sebagai film. Dari gambar yang diproduksi di film inilah informasi medis dapat digali sesuai dengan kebutuhan klinis yang akan dianalisis.
Setelah puluhan tahun sinar-X ini mendominasi dunia kedokteran, terdapat kelemahan yaitu objek organ tubuh kita 3 dimensi dipetakan dalam gambar 2 dimensi. Sehingga akan terjadi saling tumpah tindih stukur yang dipetakan, secara klinis informasi yang direkam di film dapat terdistorsi. Inilah tantangan berikutnya bagi fisikawan untuk berkreasi. Tahun 1971, seorang fisikwan bernama Hounsfield memperkenalkan sebuah hasil invensinya yang dikenal dengan Computerized Tomography atau yang lazim dikenal dengan nama CT-Scan. Invensi Hounsfield ini menjawab tantangan kelemahan citra sinar-X konvensional yaitu CT dapat mencitrakan objek dalam 3 Dimensi yang tersusun atas irisan-irisan gambar (tomography) yang dihasilkan dari perhitungan algoritma komputer. Karya Hounsfield ini menjadi revolusi besar-besaraan dalam dunia pencitraan medis atau kedokteran yang merupakan rangkaian yang berkaitan. Citra/gambar hasil CT dapat menujukan struktur tubuh kita secara 3 dimensi, sehingga secara medis dapat dijadikan sebagai sebuah alat bantu untuk penegakkan diagnosa yang dibutuhkan. Untuk mengabadikan penemunya dalam CT terdapat bilangan CT atau Hounsfield Unit (HU), namun penemuan ini juga merupakan jasa Radon dan Cormack.

2.7 Dampak Positif dan Negatif CT-Scan
CT-Scan merupakan salah satu alat medis yang kontroversial saat ini. Banyak orang yang merasa khawatir menggunakan CT-Scan dengan berbagai alasan. Sebenarnya jika diteliti lebih lanjut, lebih banyak kelebihan CT-Scan daripada kekurangannya.
CT scan (Computerized Tomography) merupakan alat imaging yang menggunakan sinar- X. Alat ini mula-mula digunakan untuk mengetahui kelainan-kelainan pada otak. Tetapi sejalan dengan perkembangannya alat ini dapat dipakai untuk mendeteksi kelainan-kelainan seluruh tubuh. Dengan CT Scan akan lebih banyak penyakit-penyakit yang dapat terdeteksi dimana dengan alat imaging konvensional tidak dapat terlihat. CT scan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kelenjar getah bening, paru, hati, otak, tulang belakang, atau daerah yang lain dengan detail terutama pada kasus metastasis. CT scan juga digunakan secara periodik selama perawatan untuk mengevaluasi respon pengobatan. Salah satu kelebihan pemeriksaan dengan CT scan adalah pemeriksaannya relatiif mudah, relatif aman, dan akurasi yang tinggi. Pada trauma spinal vVisualisasi dari fraktur tulang ( dengan dislokasi maupun tanpa dislokasi ) visualisasi adanya fragment tulang di dalam spinal canal. Di daerah thorax CT pada umumnya diperlukan untuk mendeteksi dampak trauma tumpul dan extensinya maupun organ-organ yang terkait, seperti ruptur diafragma dengan kemungkinan herniasi organ-organ abdominal ke intrathorakal, demikian juga laserasi pembuluh darah maupun struktur tracheobronchial merupakan indikasi penting CT-Scan. CT merupakan langkah lanjut, apabila ditemukan keraguan pada USG.
mempunyai efek samping radiasi karena menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar potongan tubuh sehingga tentu saja pasien yang sedang dalam pemeriksaan CT-Scan akan terpapar dengan sinar- X. CT-Scan dengan teknologi saat ini hanya akan memaparkan 4 Kekurangan CT-Scan adalah logam membuat gambaran artefak (*baca lagi kalimatnya dan diperjelas) dan % saja dari radiasi sinar-X yang dipaparkan oleh alat Rontgen sinar-X biasa. Oleh karena itu, ibu hamil tak dapat melakukan pemeriksaan CT-Scan dan wajib memberitahukan kondisi kehamilannya pada dokter sebelum dokter merekomendasikan pemeriksaan CT-Scan. Munculnya gambaran artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman CT Scan berlangsung, pasien yang menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu yang mengakibatkan timbulnya gambaran artefak. Pada kasus trauma spinal fraktur yang paralel potongan CT dapat tak terdeteksi.

















BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan ditemukannya CT-Scan, pendeteksian penyakit menjadi lebih mudah tidak hanya penyakit yang sedang diderita saja yang dapat dimunculkan, tetapi penyakit yang telah lama juga dapat terdeteksi. Tentu saja, dunia kesehatan dan fisika medis juga mengalami kemajuan dengan adanya alat tersebut. Dalam penerapannya di dalam ilmu fisika, CT-Scan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk dapat menampilkan citra yang dapat memunculkan gambar tiga dimensi dari tubuh pasien. CT-Scan ini adalah perkembangan dari sinar-X yang sebelumnya hanya dapat menampakkan tubuh dalam dua dimensi saja. Dengan menggunakan alat ini, bagian tubuh yang ukurannya kecil, seperti pembuluh kapiler dapat terlihat dengan jelas. Selain dapat menyajikan gambar dalam 3 dimensi, keuntungan lain dari CT-Scan adalah penggunaannya yang relatif mudah dan aman pada batas tertentu.

3.2 Saran
Diharapkan ibu hamil tidak menggunakan CT-Scan pada masa kehamilannya karena dapat menimbulkan gangguan pada janin. Meskipun efek samping yang ditimbulkan oleh CT-Scan hanya sekitar 4%, untuk pasien yang menggunakan logam di dalam tubuhnya, seperti tambalan gigi amal gam, alat ini tidak dapat mendeteksi bagian tubuh tersebut dan dapat mengakibatkan radiasi pada tubuh. Disarankan juga untuk tidak terlalu sering menggunakan CT-Scan dalam pendeteksian penyakit, untuk menghindari efek radiasi 4% dari gelombang elektromagnetik yang digunakan dalam alat ini.










DAFTAR PUSTAKA

Pardede, Dessy Dianmonita. “Aplikasi Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari”. http://www.dessydoank.community.undip.ac.id/.../aplikasi-fisika-dalam-kehidupan-sehari-hari/ (15 November 2012, 19:30)
Pawiro, Supriyanto Ardjo. “Peranan Fisika dalam Revolusi Kedokteran”. http://www.staff.blog.ui.ac.id/.../peranan-fisika-dalam-revolusi-dunia-kedokteran/ (15 November 2012, 20:00)
Sidohutomo, Ananto. “Deteksi Dini Payudara”. Style Sheet. http://www.bidadariku.com (16 November 2012, 07:15)

Sabtu, 09 Maret 2013

proposal praktek kerja industri



PROPOSAL PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI
BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI  PALEMBANG
( BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG)


Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Permohonan
Dalam Rangka Pelaksanaan Praktek Kerja Industri


Oleh :

TANGKAS SANJAYA                                 (3431)
MUHAMAD RIDWAN                                (3418)
MUSRIATI WULANDARI                          (3422)
SULASTRI NINGSI                                     (3428)
ZULKARNAEN                                            (3434)
                                                OBRIEN AKA JASI                                      (3424)






SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KIMIA YANITAS
PALEMBANG
2012

PROPOSAL PRAKTEK KERJA INDUSTRI


1.      TEMPAT PELAKSANAAN             : BARISTAND INDUSTRI
                                                                    PALEMBANG
2.      NAMA PESERTA                             :
Koordinator    :Tangkas Sanjaya  
Anggota          Muhammad Ridwan
                        Musriati Wulandari    
                        Sulastri Ningsi            
                                                                        Zulkarnaen                 
                                                                        Obrien Aka Jasi     
                       
  
3.      WAKTU PELAKSANAAN              : Agustus –  Oktober 2012
                                      
Palembang,   Mei 2012

Pembimbing                                                                            Koordinator



            Ir. M. Yusuf                                                                         Tangkas Sanjaya

Mengetahui
Kepala SMK Kimia Yanitas Palembang
                       




KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas selesainya penyusunan “Proposal Praktek Industri dalam Rangka Praktek Kerja Industri”   di Balai Riset Dan Standarisasi Industri Palembang.
Proposal ini berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan dari pada pelaksanaan Pratek Kerja Industri, gambaran umum tentang sekolah SMK Kimia Yanitas dan pelaksanaan kegiatan pelatihan dan praktek kerja.
Melalui proposal ini kami mengharapkan kiranya Ibu kepala Balai Riset Dan Standarisasi Industri Palembang dapat menerima kami untuk mengikuti paraktek dan kerja lapangan ini di Baristand Industri Palembang.
Demikianlah, proposal ini kami sampaikan besar harapan kami untuk dapat diterima.

Palembang,     Mei 2012

Penyusun














  1. PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Dalam rangka menghadapi era globalisasi, maka diperlukan tenaga-tenaga terampil yang siap untuk menghadapi persaingan yang kompetitif. Untuk itu peranan sekolah menengah kejuruan menjadi semakin penting guna untuk menyiapkan tenaga-tenaga yang handal dan terampil pada bidangnya.
Sumber daya manusia yang diperlukan dalam era globalisasi dan industrialisasi ekonomi adalah sumber daya manusia yang telah dikembangkan dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat dengan cepat mengantisipasi perubahan teknologi.
Untuk itu sangat diperlukan kerjasama antara pendidikan dan pihak dunia usaha/dunia industri. Salah satu kurikulum pada sekolah menengah kejuruan kimia Palembang adalah Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) pada Dunia Usaha/Dunia Industri sesuai dengan bidang ilmu teknik kimia, teknik lingkungan dan analisnya.
Dengan adanya kerja praktek ini diharapkan siswa dapat menyerap dan mengaplikasikan baik yang didapat di bangku sekolah maupun secara nyata diproses dan laboratorium  milik dunia usaha/dunia industri, dapat menjadi tenaga yang handal di bidangnya sehingga mampu bersaing dalam bursa tenaga kerja dalam waktu yang tidak terlalu lama diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja.
Provinsi Sumatera Selatan sangat kaya akan sumber daya alam, mulai dari sektor pertambangan, perkebunan, kelautan, dan kehutanan serta pemasok mie nsional. Yang merupakan bahan baku industri yang menghasilkan produk dengan kualitas tertentu,  pemantauan kondisi lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap sektor yang berpotensi merusak lingkungan itu sendiri, yang membutuhkan tenaga analis baik dalam bidang pengawasan mutu produk dan kualitas limbah yang handal juga.
Dengan kondisi yang tergambar seperti diatas maka kami sangat tertarik untuk melaksanakan kerja praktek industri di Balai Riset dan Standarisasi Industri Palembang.
B. Tujuan
Adapun tujuan kerja praktek industri ini adalah untuk mengetahui tentang  pengujian laboratorium dan pengujian air limbah dll, yang merupakan aplikasi dari teori-teori yang kami dapatkan di bangku sekolah.









II. GAMBARAN UMUM SMK KIMIA YANITAS PALEMBANG

A. Sejarah Singkat
Sekolah menengah kejuruan kimia yanitas didirikan pada tahun 1970 oleh para mahasiswa teknik kimia fakultas universitas sriwijaya di bawah naungan Yayasan STM Kimia (YSTMK) dan pada tahun 1977 mengalami perubahan nama menjadi Yayasan Teknik Kimia (YTK) dan pada tahun itu jug didirikan SMP Kimia.
Pada tahun pelajaran 1980/1981 yayasan ini mengembangkan diri dengan membuka SMA Kimia dan pada tahun ajaran 1982/1983 Yayasan Teknik Kimia mengalami perubahan nama menjadi Yayasan Alumni Universitas (YANITAS) dan nama tersebut tetap digunakan sampai sekarang.
Sejak Tahun 1972 STM Kimia telah mengadakan ujian sendiri dan pada Tahun 1987 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen No, 273/C. C7/Kep/MN/1999 SMK Kimia memiliki status diakui. Di Tahun 2008 SMK Kimia Yanitas Palembang memiliki status terakreditasi B.
B. Visi
Menjadikan institusi SMK-Kimia Yanitas Palembang sebagai lembaga pengembangan kemampuan sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi dalam memanfaatkan sumber daya alam dan potensi daerah.
C. Misi
Menyiapkan tenaga terampil di bidang teknologi industri yang berkompetensi tinggi.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap yaitu tahap pelatihan dan tahap pemagangan di Baristand Industri Palembang

A. Waktu pelaksanaan PRAKERIN pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2012.
B. Tempat pelaksanaan kegiatan
Kegiata pelatihan dan pemagangan ini akan dilaksanakan di Baristand Industri Palembang.

C. Materi
Materi yang diharapkan dapat diikuti pada saat pemagangan adalah :
Ø  Selayang pandang Balai Riset Dan Standarisasi Industri Palembang.
Ø  Teknologi pengambilan dan pengujian sampel









D. jadwal kegiatan (tentative)


No
Kegiatan
Bulan
Ket
Agustus
September
Oktober
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5

Observasi lapangan

















Praktek laboratorium
Ø  Lab Makanan
Ø  Lab Pencemaran
















Evaluasi

















Konsultasi & Pembuatan laporan

































IV. PENUTUP

            Praktek Kerja Industri merupakan salah satu kurikulum wajib pada Sekolah Menengah Kejuruan Kimia Yanitas Palembang. Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini untuk siswa dapat menyerap dan mengaplikasikan ilmu teori di bangku sekolah dan praktek pada dunia usaha/ industri.
            Dari uraian diatas maka besar harapan kami kiranya dapat mengikuti pelatihan dan pemagangan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Palembang
            Atas perhatian proposal ini, kami ucapkan terima kasih.
.





















BIODATA PESERTA PELATIHAN DAN PEMAGANGAN


 Nama                            :Tangkas Sanjaya
 Tempat tanggal lahir   : Bulang,10 Desember 1994
 Alamat                         : Jl. Mayor Mahidin Gang Sabai No.203 Palembang.                                      
 No. Telpon                   : 081918829282




Foto 3 x 4

 
 


                                                                                 Palembang,    Mei 2012
                                


                                                                                 Tangkas Sanjaya















BIODATA PESERTA PELATIHAN DAN PEMAGANGAN


 Nama                            : Muhamad Ridwan
 Tempat tanggal lahir   : Palembang, 22 Agustus 1995
 Alamat                         : Jl. Balap Sepeda.Bukit Besar                                      
 No. Telpon                   : 087897020495




                                                                                 Palembang,    Mei 2012
Foto 3 x 4

 
                                



                                                                                    Muhammad Ridwan
                                                           













BIODATA PESERTA PELATIHAN DAN PEMAGANGAN


 Nama                           : musriati Wulandari
 Tempat tanggal lahir   : Trimoharjo,21 Oktober 1995
 Alamat                         : 7 Ulu Lrg.Garuda I  palembang                                     
 No. Telpon                   : 081995005939




Foto 3 x 4

 
                                                                                 Palembang,    Mei 2012
                                


                                                                                 Musriati Wulandari















BIODATA PESERTA PELATIHAN DAN PEMAGANGAN


 Nama                            : Sulastri Ningsi
 Tempat tanggal lahir   : Palembang, 17 september 1995
 Alamat                         : Jl. Tanah Mas Km 14                                        
 No. Telpon                   : 087795114862




                                                                                 Palembang,    Mei 2012
Foto 3 x 4

 
                                


                                                                                 Sulastri Ningsi















BIODATA PESERTA PELATIHAN DAN PEMAGANGAN


 Nama                           : Zulkarnaen
 Tempat tanggal lahir   : Palembang, 14 januari 1996
 Alamat                         : Jl.Sematang borang Rt.30 Rw.05 Prumnas                                     
 No. Telpon                   : 085764602593




                                                                                 Palembang,    Mei 2012
                                

Foto 3 x 4

 
 
                                                                                 Zulkarnaen